Kamis, 14 November 2024

Ramai soal Penolakan Jenazah Pasien Corona, Ini Tanggapan Kemenag Bontang

Koresponden:
Irwan Wahidin
Selasa, 14 April 2020 6:6

Kasi Bimas Islam Kemenag Bontang Ali Mustofa./ Diksi.co

DIKSI.CO, BONTANG- Di tengah kekhawatiran akan mewabahnya corona virus disease (Covid-19) dan terus bertambahnya pasien yang meninggal, masyarakat dibuat sedih dengan berita penolakan pemakaman pasien, maupun tenaga medis penanganan Covid-19 oleh sebagian warga.

Nasib malang bagi jenazah yang harus diangkat ke sana-kemari mencari pemakaman yang penduduknya tidak menolak. Yang lebih memprihatinkan, di salah satu daerah di Indonesia muncul kasus melibatkan oknum ketua RT yang juga mendukung penolakan warga.

Belakangan diketahui, aksi penolakan tersebut beralasan karena khawatir tertular Covid-19. Padahal mereka sudah beberapa kali diberi penjelasan tentang prosedur pengurusan jenazah Covid-19 sampai ke liang lahat.

"Sedih juga ya, ada kejadian pasien yang mau dikubur tapi masyarakat menolak, itu tidak boleh," ujar Kasi Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Bontang Ali Mustofa.

Menurutnya, tidak alasan untuk menolak dan takut. Mereka para korban yang meninggal karena corona merupakan orang-orang yang mati dalam keadaan syahid. Begitu juga dengan tenaga medis, mereka juga adalah saudara se-Tanah Air yang gugur dalam tugasnya.

"Di dalam Alquran jelas tidak boleh mengolok-olok orang lain. Orang muslim yang meninggal karena corona ini mati syahid. Mulia dihadapan Allah. Siapa yang tidak mau mati syahid, tidak mengangkat senjata, tidak perang," ungkapnya.

Menurut pengertiannya, mati syahid merupakan salah satu terminologi dalam Agama Islam yang artinya seorang muslim yang meninggal ketika berperang atau berjuang di jalan Allah, membela kebenaran atau mempertahankan hak dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk menegakkan agama Allah.

Dijelaskan oleh Ali, mati syahid dalam sahih Bukhori ada lima macam, yaitu orang yang kena tha’un (wabah), orang yang mati karena sakit perut, korban tenggelam, korban yang tertimpa reruntuhan, dan orang syahid di jalan Allah.

"Ini mulia, kenapa sampai tidak mau menerima. Memang dalam penguburan itu dari petugas medis pasti sudah ada prosedur yang diterapkan dan tidak sembarangan," tandasnya. (tim redaksi Diksi)

Saefuddin Zuhri/Diksi.co

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews