DIKSI.CO, SAMARINDA - Proyek RS Korpri resmi dimulai, Pemprov Kaltim melakukan peletakan batu pertama proyek rumah sakit itu pada Senin (27/9/2021).
RS Korpri sempat berpolemik, mulanya proyek rumah sakit itu tidak diketahui oleh Komisi III DPRD Kaltim, yang disebut sebagai proyek hantu.
Belakangan rencana pembangunan RS Korpri dibenarkan oleh Komisi III. Alasannya, terjadi salah baca dokumen pembangunan.
Selanjutnya, proyek ini pun melenggang mulus hingga grounbreaking pada Senin (27/9/2021).
Kabar berhembus, proyek RS Korpri terkesan dipaksakan, disinyalir sebagai modal Sekprov Kaltim masuk ke dunia politik usai pensiun dari birokrat.
Diketahui, Muhammad Sabani akan memasuki masa pensiun sebagai Sekretaris Provinsi Kaltim, pada Februari 2022.
Dikonfirmasi terkait keinginan dirinya maju ke Pilgub Kaltim usai pensiun sebagai sekda, Sabani menegaskan tidak ada rencana demikian.
"Gak ada rencana ke sana (maju pencalonan di Pilgub Kaltim 2024), " kata Sabani.
Sabani memilih belum memilirkan langkah setelah pensiun dari birokrat.
Saat ini dia memfokuskan diri menjalankan tugas sebagai Sekprov Kaltim, hingga jelang masa pensiun.
"Belum selesai lagi sebagai sekda, saya memaksimalkan dulu pengabdian sebagai birokrat," paparnya.
Dirinya telah dilirik salah satu partai jika berminat masuk ke dunia politik.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bahkan akan mencalonkan dirinya menjadi Calon Wali Kota Balikpapan atau Calon Wakil Gubernur Kaltim pada Pilkada 2024 mendatang.
Menanggapi hal tersebut, Sabani tidak berkomentar banyak.
"Tanya yang bersangkutan aja, jangan tanya saya. Nanti pensiun saya istirahat. Siapa bilang saya akan ke PKB, pensiun istirahat lah," tuturnya.
Nantinya, ketika sudah masuk masa pensiun, Sabani menyebut sementara akan menghabiskan waktu untuk beristirahat dan berkumpul bersama keluarga.
"Saya istirahat dulu. Keluarga yang utama," tegasnya.
Pengamat Politik: Ada Kemungkinan Tapi Butuh Pembuktian
Isu proyek masif jadi modal rupiah Sekprov Kaltim menuju Pilgub Kaltim 2024, juga turut dikomentari oleh Jauhar Barlian, Pengamat Politik dari Universitas Mulawarman.
Akademisi Fisipol Unmul ini menyebut isu mengenai cash back proyek pembangunan jadi modal politik, kerap berhembus ketika ada salah satu tokoh dari birokrat memiliki peluang besar ke politik.
Mengenai isu yang berhembus itu perlu pembuktian, guna menguji kebenaran kabar angin.
"Yang seperti itu kan butuh pembuktian, itu kan bisa jadi opini-opini yang dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak diketahui," ungkap Jauhar, dihubungi lewat sambungan telepon, Senin (27/9/2021).
Sementara itu, masifnya pembangunan jelang Sekprov pensiun, ada upaya yang bersangkutan memperlihatan kinerja kepada masyarakat hingga meningkatkan polularitas.
"Tapi pada sisi lain juga, ini adalah kinerja yang ingin diperlihatkan oleh sang birokrat tersebut di akhir masa jabatannya," jelasnya.
Fenomena sekretaris daerah masuk di dunia politik telah biasa terjadi di Kaltim.
Sebut saja seperti Irianto Lambrie, Meiliana, dan Rusmadi, adalah sederet nama Mantan Sekrpov Kaltim yang kini berada di dunia politik.
"Kalau melihat fenomena itu, jelas seorang sekda kans nya masuk ke dunia politik itu sangat besar. Kenapa, karena posisi sekda itu posisi nomor 1 dalam birokrasi pemerintahan. Beliau lah yang punya modal sosial, terkait dengan berapa banyak pegawai di lingkungan Pemprov Kaltim, yang dibawahi," tegasnya. (tim redaksi Diksi)