"Tapi tergantung kalau misalnya dia (skizofrenia) kalau misalnya ada kambuh mesti dirawat. Kambuh itu kalau mengamuk, kemudian lakukan tindakan kekerasan. Itu indikasi membahayakan dirinya sendiri dan orang lain," imbuhnya.
Dipulangkannya pasien pengidap skizofrenia tak bisa semata-mata hanya melihat tingkat emosional saja. Beberapa taraf kesehatan lainnya juga menjadi bahan pertimbangan.
Semisal, pola tidur dan durasinya. Tidak mengalami mimpi buruk. Tidak berhalusinasi. Kalau diajak berbicara, nyambung.
"Interaksinya juga bagus. Kemudian itu juga harus dipantau kembali selama seminggu sebelum dipulangkan," jelasnya.
Pemulangan juga harus direncanakan. Selain pengidap penyakit gangguan kejiwaan dinyatakan siap, pihak keluarganya juga akan diberikan pemahaman khusus. Hal itu dikarenakan pihak keluarga menjadi salah satu faktor yang dapat membuat pengidap skizofrenia dapat pulih.
"Pembinaan terhadap keluarganya juga. Kita juga yang sebagai orang normal harus punya kesadaran. Jangan ada stigma negatif tentunya," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)