Senin, 20 Mei 2024

Postingan Viral Rumah Panggung Bebas Banjir Pemkot Samarinda, Pengamat: Tak Selesaikan Masalah

Koresponden:
Yudi Syahputra
Jumat, 29 Mei 2020 11:14

Pengamat kota Farid Nurrahman saat dikonfirmasi Jumat (29/5/2020). / IST

DIKSI.CO, SAMARINDA - Beredar postingan dari akun resmi Instagram Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda yang berjudul “Patut Ditiru, Rumah Panggung Bebas Banjir di Pemuda III”, membuat sejumlah netizen geram. Lantaran rumah panggung seakan-akan sebuah rekomendasi atau upaya penyelesaian masalah banjir di Samarinda.

Meski sudah diklarifikasi oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Aji Syarif Hidayatullah itu adalah kesalahan penulis. Namun, hal itu sudah menjadi penilaian publik sebagai kebijakan pemkot. Karena postingan tersebut di-posting melalui akun resmi pemkot.

Bahkan, penilaian itu juga datang dari Pengamat Kota Samarinda Farid Nurrahman. Farid mempertanyakan kenapa dalam menyelesaikan permasalahan banjir di Samarinda harus dengan rumah panggung. Sementara hal itu, tidak relevan dengan tipologi perumahan zaman sekarang.

"Kenapa lebih fokus ke rumahnya tidak ke pemukimannya. Perbedaannya begini, fokus ke pemukiman artinya fokus drainasenya, sungainya, dan lain-lainnya bukan ke rumahnya. Tidak bisa disalahkan juga kalau masyarakat membangun rumah dengan tipologi zaman sekarang," kata Farid saat dikonfirmasi melalui telepon, Jumat (29/5/2020).

Farid menambahkan, seharusnya lebih baik ada upaya menyatukan persepsi antara masyarakat, pemerintah dan legislatif dalam menyelesaikan masalah banjir di Samarinda dan juga diselesaikan secara teknis bukan secara politis.

"Harusnya dijadikan titik balik menyatukan persepsi antara masyarakat, pemerintah dan legislatif. Itu untuk menyatukan suara masalah ini dan diselesaikan secara teknis bukan secara politis. Karena selama ini, banjir di Samarinda juga menjadi masalah politis bukan masalah teknis saja," ungkapnya.

Disebutkan harus ada upaya program jangka panjang yang tak hanya pembangunan fisik, yaitu persoalan tata ruang kota yang mesti dibenahi baik secara zona maupun aturan.

"Kalau dilihat dari urgent-nya jangka pendek SKM dan pemukiman. Kalau jangka panjang tata ruang. Bukan bicara fisik lagi tetapi zona dan aturan. Kemudian rekayasa teknologi menghadapi banjir. Kalau misalnya bikin rumah panggung gak menyelesaikan masalah," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

Saefuddin Zuhri/Diksi.co

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews