"Kalau yang di Lempake masih kami selidiki. Kalau terbukti pasti kami proses," tegasnya.
Informasi dihimpun media ini, keruk mengeruk emas hitam tersebut berada di lahan pria bernama Tamin. Sedangkan pengeruk emas hitam disebut-sebut bernama Antoni. Bahkan kegiatan yang terlihat jelas itu telah berjalan sejak setahun terakhir.
Bermula di balik bukit sisi kiri Jalan Sukorejo menuju Waduk Benanga. Sekitar 100 meter dari tepi jalan. Lahan seluas lapangan sepak bola disulap menjadi kawasan pertambangan. Menyisakan kolam berdiameter lebih dari 20 meter.
Pada awal Maret 2021, baru lah pengerukan batu bara merambah tepi Jalan Sukorejo. Yang bersisian dengan kebun sayur milik warga sekitar.
Dikonfirmasi mengenai aktivitas galian tersebut, Lurah Lempake, Nurharyanto masih irit bicara. Dirinya mengatakan jika selama dirinya menjabat belum pernah menerima laporan terkait izin pertambangan di tepi jalan.
"Belum ada laporan (tambang)," ucapnya.
Meski tidak mengetahui secara jelas tambang tersebut, Nurharyanto membenarkan jika kegiatan itu telah belangsung cukup lama. Hanya saja dirinya tak merincikan sejak kapan tambang ilegal itu telah berjalan.