Sabtu, 23 November 2024

Pj Gubernur Akmal Malik dan Sekprov Dukung Toko Penyeimbang Hadir di Kaltim

Koresponden:
Alamin
Selasa, 2 Januari 2024 16:55

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik/IST

DIKSI.CO, SAMARINDA - Guna mengatasi inflasi dan kenaikan harga bahan pokok, toko penyeimbang akan segera hadir di Samarinda.

Dijelaskan Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim Heni Purwaningsih, toko penyeimbang berfungsi sebagai media edukasi untuk para pedagang.

Mereka diajak untuk tidak menaikkan harga secara sembarangan, terutama saat hari-hari besar keagamaan.

Toko penyeimbang juga bisa menjadi contoh bagi pedagang. Silakan cari keuntungan, tapi jangan sampai menekan masyarakat. Apalagi di saat-saat penting seperti ini," ujar Heni.

Hal itu mendapat dukungan dari Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik dan Sekprov Sri Wahyuni.

Mereka berharap toko penyeimbang tidak hanya ada di Samarinda, tetapi juga di daerah-daerah lain di Kaltim.

“Ini adalah rencana yang sangat baik. Saya harap toko penyeimbang bisa tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Kaltim,” ucap Akmal Malik, Selasa (2/1/2024).

Untuk diketahui, toko penyeimbang adalah toko yang menjual barang-barang yang harganya naik di pasar dengan harga yang lebih murah.

Toko ini mendapat subsidi dari pemerintah sesuai dengan undang-undang.

Tujuannya adalah untuk menjaga ketersediaan, kualitas, dan keterjangkauan bahan pokok bagi masyarakat.

Lebih lanjut, Sri Wahyuni berharap operasi pasar yang digelar pada akhir Desember 2023 lalu dapat membantu stabilisasi harga pasar.

Operasi pasar sangat diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan yang sempat naik beberapa waktu lalu.

"Alhamdulillah, saat ini kecenderungannya sudah mulai turun ya," ujar Sri Wahyuni.

Ia berharap agar operasi pasar akan membantu pengendalian harga terutama di tahun 2024 ini.

Dijelaskannya, langkah pengendalian inflasi bukan hanya dilakukan Disperindagkop dan UKM Kaltim bekerjasama dengan Bulog dan distributor.

Sepanjang tahun 2023 ini juga telah dilakukan gelar pangan murah oleh Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura sebanyak 48 kali di sejumlah titik.

Ada pula pasar tani dan operasi pasar murah yang dilakukan oleh kabupaten dan kota.

Kenaikan harga yang lazim terjadi menjelang hari besar keagamaan dan akhir tahun serta menyebabkan inflasi, menurutnya bukan tidak bisa diatasi.

Dia yakin pasar masih bisa dikendalikan, salah satunya dengan mengaktivasi toko penyeimbang

Dia mengakui, pasar akan selalu bicara bisnis, tetapi di dalamnya juga ada kemanusiaan.

"Mekanisme pasar ini yang harus kita kendalikan. Salah satunya dengan mengaktivasi toko penyeimbang," pungkasnya. (*)

 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews