Pada tingkat sekolah, program ini memberikan fleksibilitas dan otoritas untuk melakukan pengelolaan pendidikan.
“Program Merdeka Belajar komitmen kita lanjutkan karena di lima tahun terakhir cukup banyak perubahan,” ujar Akmal Malik.
Namun, menurutnya, adanya kurikulum ini juga tidak lepas dari tantangan yang harus dihadapi.
Untuk di Kaltim sendiri, menurut Akmal adalah masih pada persoalan mindset atau cara berpikir.
Karena tidak semua orang serta merta bisa langsung menerima perubahan tapi ingin hasil yang cepat, padahal semua butuh proses.
“Intinya di proses ya. Kita berharap program ini gak usah ganti-ganti lagi, tetap saja lanjutkan supaya siswa gak bingung. Inti dari pendidikan adalah merdeka untuk gagasan-gagasan kita, merdeka dalam berinovasi sehingga kita bisa menjadi bangsa yang lebih baik,” pungkasnya. (adv)