Rincian nota keuangan RAPBD Kaltim 2021 yang disampaikam ke dewan, total belanja daerah Rp 11,6 triliun, dengan rincian PAD sebesar Rp 5,3 triliun, pendapatan transfer sebesar Rp 4,1triliun, lain lain pendapatan yang sah Rp 12,7 triliun, dan penerimaan pembiayaan daerah sebesar Rp 1,9 triliun.
Sementara itu, Hadi Mulyadi, Wakil Gubernur Kaltim mengungkap penerimaan dari pendapatan asli daerah (PAD) akan digenjot naik.
Beberapa sektor pendapatan yang akan digenjot, seperti pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, serta pendapatan lain yang sah.
Hadi menjelaskan secara keseluruhan PAD, pada tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar Rp 1,07 triliun, dari PAD 2020 tahun ini.
"Secara keseluruhan, PAD 2021 mengalami kenaikan 24,96 persen, dari PAD 2020 sebesar Rp 4,31 triliun," ungkap Hadi.
Pendapatan yang digenjot penerimaannya paling tinggi ada di sektor penerimaan pajak.
Pada tahun 2020 ini, penerimaan pajak daerah ditarget sebesar Rp 3,39 triliun. Target sektor ini diperkirakan naik pada APBD 2021 mendatang.