Jumat, 1 November 2024

Pemkot Samarinda Targetkan Angka Stunting 2024 Turun ke 11 Persen

Koresponden:
Achmad Tirta Wahyuda
Jumat, 13 Mei 2022 5:45

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda, Hero Mardanus Setyawan saat memberi arahan terkait target stunting di Kota Samarinda (Dok. Diskominfo Samarinda)

DIKSI.CO, SAMARINDA - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Samarinda menargetkan penurunan stunting hingga 11,96 persen hingga 2024 nanti.

Mengingat tahun 2019 angka stunting di Samarinda sempat mencapai angka 24 persen dan pada tahun 2021 turun menjadi 21 persen.

Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda Hero Mardanus Setyawan pada kegiatan penyerahan data warga Samarinda yang beresiko stunting di 10 Kecamatan kepada Tim Pendamping Keluarga (TPK), Kamis (13/12/2022) kemarin.

Hero mengatakan, Pemkot melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) kota Samarinda mempunyai target dan berkomitmen untuk tahun 2024 angka stunting di kota Tepian bisa turun hingga 11,96 persen. Mengingat tahun 2019 angka stunting di Samarinda sempat mencapai angka 24 persen dan pada tahun 2021 turun menjadi 21 persen.

“Karena tahun 2045 akan menjadi tahun emas bagi negara Indonesia. Maka dibutuhkan generasi emas yang sehat dan berkualitas sumberdaya manusianya. Sehingga persiapan peningkatan kualitas kesehatan sangat dibutuhkan sejak dini,” ujarnya.

Hero menyadari bahwa merujuk standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) batas maksimalnya tidak boleh diatas 20 persen.

Sebab itu, ia mendukung penuh langkah strategis TPK dalam mengedukasi dan memberi pemahaman tentang bahaya stunting yang terjadi di lingkungan keluarga maupun masyarakat.

“Karena tahun 2045 akan menjadi tahun emas bagi negara Indonesia. Maka dibutuhkan generasi emas yang sehat dan berkualitas sumberdaya manusianya. Sehingga persiapan peningkatan kualitas kesehatan sangat dibutuhkan sejak dini,”  ujarnya.

“Saya mendukung penuh langkah-langkah strategis ini, dalam mewujudkan percepatan penurunan angka stunting di Samarinda,” ucapnya.

Sebab itu, ia berharap dengan pendekatan keluarga dan membentuk tim pendamping setidaknya bisa sebagai upaya memastikan seluruh intervensi dapat menjangkau seluruh keluarga yang mempunyai risiko melahirkan anak stunting, termasuk bagi Calon Pengantin atau Calon Pasangan Usia Subur (PUS) dapat teridentifikasi. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews