“Harapan kita yang pertama anak-anak itu sebelum masuk ke SD, dia masuk di PAUD. Karena paud itu cukup banyak, ada 436 se-Kota Samarinda,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa Disdik Kota Samarinda memiliki Sekolah Siaga Kependudukan. Dimana perkawinan usia dini diminimalisir sedemikian rupa.
“Jadi bagaimana menjaga keluarga itu agar dua anak cukup. Jadi paling tidak anaknya sehat, terjaga, selain kesehatan juga terhadap pendidikannya," ucapnya.
Ia mengatakan bawa pihaknya sudah sepakat tentang stunting merupakan persoalan yang harus dilakukan bersama-sama.
“Kita sepakat bahwa stunting itu memang menjadi pekerjaan keroyokan, bagaimana anak-anak tadi dijaga, termasuk dalam hal perkawinan. Jadi jangan usia muda sudah kawin, dari kesehatan pun dalam pendidikan itu sudah disampaikan,” pungkasnya.
Hal ini berarti seluruh pola asuh dalam setiap keluarga direncanakan dengan baik, yang kemudian juga akan bermuara pada pencegahan stunting. (advertorial)