Sementara itu, Lina Hasliana, Kepala Biro Administrasi Pembangunan (Adbang) Setprov Kaltim, mengakui realisasi pengerjaan fisik di 2021 tidak berjalan maksimal.
Diketahui, realisasi fisik pada APBD Kaltim 2021 hanya terserap sekitar 87,39 persen.
"Realisasi fisik dan keuangan pada APBD Kaltim tahun 2021 hanya 87,39 persen. Terkait permasalahannya apa, tidak sesuai dengan target," ungkapnya.
Biro Adbang mengakui tidak maksimalnya serapan anggaran dan pengerjaan fisik lantaran adanya perubahan regulasi.
Alhasil, seluruh lelang proyek baru bisa dimulai pada Juni 2021 lalu.
"Tadi saya sampaikan permasalahannya, regulasi berubah. Terlambat lelang, terlambat melaksanakannya jadi belum bisa selesai," tegasnya.
"Ada masalah penginputan data, di DPA terinput jadi perlu revisi anggaran, itu memperlambat. Ada juga lahan yang belum CNC dan izin tata ruang yang blm CNC, memperlambat proyek pembangunan fisik," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)