Kamis, 14 November 2024

Pandemi Corona, Kasus Sindrom Patah Hati Meningkat

Koresponden:
diksi redaksi
Minggu, 12 Juli 2020 8:59

Pandemi Corona, Kasus Sindrom Patah Hati Meningkat

DIKSI.CO - Berita yang dikutip DIKSI.CO tentang kasus sindrom patah hati meningkat.

Pandemi virus Corona COVID-19 disebut berkaitan dengan laporan peningkatan kasus sindrom patah hati. Menurut studi kecil yang dilakukan oleh para spesialis jantung di Ohio, Amerika Serikat, ini karena pandemi membuat orang-orang jadi lebih stres.

Sindrom patah hati sendiri adalah kondisi saat otot-otot jantung mengalami penurunan kemampuan memompa darah, disebut-sebut akibat respons stres emosi atau fisik yang ekstrem. Gejalanya mirip serangan jantung.

Kardiolog dr Ankur Kalra dari Cleveland Clinic mengatakan selama pandemi terjadi peningkatan kasus sindrom patah hati sampai lima kali lipat. Hal ini diketahui setelah ia dan timnya menganalisa data dari 258 pasien jantung selama 1 Maret sampai 30 April.

Hasilnya ditemukan bahwa sekitar 7,8 persen pasien mengalami sindrom patah hati. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan angka dari periode sebelum pandemi yaitu hanya sekitar 1,5 sampai 1,8 persen dari pasien jantung.

"Orang-orang saat ini tidak hanya khawatir ia atau keluarganya jatuh sakit, mereka juga harus berhadapan dengan masalah ekonomi, emosi, sosial, dan potensi kesepian serta isolasi," kata dr Kalra seperti dikutip dari Live Science, Minggu (12/7/2020).

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews