“Peran serta masyarakat sampai tingkat RT harus ditingkatkan. Karena ini musibah, yang mana kita semua punya tanggung jawab untuk saling mengingatkan,” ujarnya.
“Ini bukan sebuah fenomena yah. Adanya konslet berarti adanya penggunaan listrik. Ini juga yang harus diperhatikan oleh pengguna,” timpalnya.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) dan Penyelamatan Kota Samarinda, Hendra AH bahwa penyebab musibah kebakaran terjadi hampir 50 persen lebih diakibatkan oleh arus listrik.
“Jadi hampir 50 persen kebakaran terjadi karena sambungan arus pendek atau korsleting listrik,” ungkapnya. (Advertorial)