Dedi pemilik salah satu kios yang tak jauh dari titik api dibuat terkejut ketika mendengar pekikkan warga tentang kebakaran.
"Saya lagi duduk di sini tiba-tiba ada yang teriak. Api sudah besar juga," ucapnya saat ditemui di depan kiosnya.
Aliran listrik yang belum padam membuat pria 30 tahun itu berpikir dua kali saat hendak coba memadamkan api. Ember yang telah berisi air terpaksa diletakkan kembali.
"Saya ambil air juga, tapi listrik masih menyala," kuncinya.
Kios yang didominasi material kayu itu tentu membuat api cepat meluas dan melahap apa yang ada di sekitarnya.
Akses jalan yang sempit ke sumber api menambah peliknya pemadaman yang harus dihadapi para penjinak si jago merah.