Ekofeminis sebagai komitmen terhadap diri dan alam perku dikembangkan untuk komitmen memperjuangkan keadilan antar manusia dan keselamatan alam. Pada Juni – September 2020, Tim Kerja Perempuan dan Tambang (TKPT), Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) dan Fellow peneliti Sajogyo Institute menggagas kelompok baca Ruang Baca Puan untuk mengenalkan ekofeminis dalam memahami persoalan di tanah air dengan memadukan pendekatan ekologi politik dan feminis.
Antusiasme peserta dan refleksi dari proses belajar pada 2020 membuktikan ini membantu para anak muda, khususnya perempuan lebih aktif dalam kegiatan literasi, lebih kritis memahami situasi tanah air, dan tak ragu berkomitmen memperjuangkan keadilan gender dan ekologi.
Sekolah literasi ekofeminis yang akan memberikan pengalaman belajar online bagi anak-anak muda, baik laki-laki dan perempuan untuk memahami situasi tanah air melalui telaah literasi ekologi politik dan feminis. Para pengampu akan mendampingi para pelajar mendisusikan film, ceramah TED Talk, dan bacaan-bacaan penting dan terpilih, bekerja dalam kelompok, presentasi dan memandu diskusi, menyusun anotasi, membuat puisi bebas, podcast, kolase, story board serta bentuk literasi lainnya. ]
ebagai tugas akhir, peserta diwajibkan menghasilkan tulisan essay 1000-1500 kata, yang kemudian akan dikemas juga dalam bentuk audio sehingga bisa diakses dan dinikmati orang kampung. Harapannya, selain menghidupkan dunia literasi, ke depannya para alumninya aktif sebagai pejuang keadilan gender dan keadilan ekologi. (tim redaksi Diksi)