Sementara untuk pengambilan darah sendiri, hanya dilakukan kepada Sekprov Kaltim, dengan alasan tertentu.
"Petugas yang melakukan pengambilan sampel darah dari Laboratorium Klinik Prodia, mereka meneliti apakah ada kandungan vaksin di dalam darah," jelasnya.
"Saat ini cuma aku yang diambil sampel darahnya," sambungnya.
Pangambilan darah pada Jumat kemarin, untuk melihat dampak pada penyuntikan vaksin pertama atau yang dilakukan pada 14 Januari lalu. Selanjutnya akan kembali dilakukan pengambilan sampel darah dua pekan selanjutnya, untuk pengujian hasil peyuntikan vaksin kedua, atau peyuntikan 28 Januari kemarin.
Bila nantinya hasil pengujian tidak ditemukan vaksinasi di sel darah, tidak menutup kemungkinan kembali dilakukan penyuntikan vaksin kepapa Sekprov Kaltim.
"Nantinya bila hasilnya bisa-biasa saja, maka ada kemungkinan akan divaksin kembali. Hingga ditemukan adanya kekebalan di dalam tubuh," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)