Sabtu, 23 November 2024

Masuk Masa New Normal, PKB Minta Pemerintah Pusat Perhatikan Kelangsungan Pesantren

Koresponden:
diksi redaksi
Rabu, 27 Mei 2020 14:51

Syafruddin, Ketua DPW PKB Kaltim/ Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Pemerintah pusat telah mengambil sikap dalam menghadapi pandemi Covid-19. Pola new normal pun akan segera diberlakukan sebagai upaya untuk memasuki kondisi masyarakat di tengah pandemi Covid-19

Terkait hal ini, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ikut memberikan sikap. Adapun sikap yang diberikan adalah berkaitan dengan kondisi pesantren yang ada di Indonesia, dalam hadapi konsep new normal yang ditawarkan pemerintah. 

Hal ini disampaikan Syafruddin, Ketua DPW PKB Kaltim, Rabu (27/5/2020). 

Disebutnya se Indonesia, diperkirakan ada 28 ribu pesantren, dimana ada 18 juta santri dan 1,5 juta orang pengajar yang gantungkan hidup dari kehidupan pesantren

Adanya new normal, berimplikasi pada kondisi pesantren yang saat ini dianggap belum siap untuk jalankan new normal. Pasalnya, sarana dan prasaran masih belumlah lengkap. 

"Seperti misalnya sarana MCK (mandi, cuci, kakus) yang harus sesuai dengan protokol Covid-19, APD, hingga hand sanitizer. Kemudian adanya kebutuhan penambahan ruangan untuk memenuhi syarat physical distancing," ujar Syafruddin. 

Untuk hal itu, disampaikan Syafruddin, partainya meminta agar pemerintah pusat ikut memikirkan hal itu. 

PKB pun sudah sampaikan sikap, diantaranya, memfasilitasi rapid test dan pemeriksaan swab massal untuk seluruh kiai dan satri sebagai penanda dimulainya kegiatan di pesantren

"Selain itu, PKB juga meminta adanya pemenuhan kebutuhan pangan dan ekonomi pesantren untuk santri yang kembali ke pesantren minimal selama 14 hari. PKB juga meminta adanya penyediaan sarana dan prasarana yang memenuhi standar new normal," katanya. 

Hal-hal ini disampaikan Syafruddin juga telah dikomunikasikan kepada seluruh kader PKB yang ada di Indonesia. (tim redaksi Diksi) 

 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews