"Berbeda kalau di Jawa tidak ada tambang, makanya antrean solar tidak ditemukan, kalau di sini kan berkurang karena terserap ke tambang," sambungnya.
Disinggung lebih jauh soal antrean truk yang terus mengular dan kerap memakan bahu jalan, Fahrul beberapa waktu lalu juga sempat ditanya hal serupa oleh Polresta Samarinda.
Diskusi pengelola SPBU bersama Korps Bhayangkara ini ditujukan untuk mengantisipasi antrean yang terus terjadi. Lanjut Fahrul, salah satu caranya yakni disepakati dengan membuat kupon antrean.
"Kami diminta untuk membuat kupon antrean, menghindari antrean panjang, yang kerap terjadi saat ini. Selain itu juga membuat spanduk imbauan dan ini sudah kami terapkan," terangnya.
Meski memuat sistem kupon antrean, Fahrul mengaku sejatinya pihak SPBU-nya tidak sedikitpun melakukan pembatasan. Hanya saja, penjualan BBM akan mengikut jumlah pasokan yang tersedia.
"Untuk R6 itu 200 liter. Ya intinya kalau Pertamina mau menambah kuota solar permasalahan ini (antrean) pasti bisa teratasi," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)