Pemkot Samarinda pun telah menganggarkan Rp 110 miliar untuk pembangunan fisik di tahun 2022 sebagai tahun pertama tahapan pembuatan terowongan ini.
"Setelah ini sudah bisa dilelangkan, memang targetnya 3 tahun, tetapi kita harap pembangunan fisiknya bisa lebih cepat," ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Samarinda, Andi Harun menyatakan akan terus mengulik sumber pembiayaan pembangunan terowongan di luar APBD Samarinda.
Ia menyebut, pengerjaan terowongan akan memakan waktu sekitar 35 bulan lamanya. Meski begitu, jika alat kerja ditambah, maka pembuatan terowongan akan lebih singkat dari waktu yang diperkirakan.
"Kesimpulan di hasil studi kelayakan, intinya sangat memungkinkan secara teknis lokasi itu dibangun terowongan. Artinya bisa lanjut. Pembangunan MYC selama tiga tahun, sampai 2024 nanti," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)