Lebih jauh dijelaskannya, dari hasil penyelidikan polisi sebelum korban mengalami pingsan, ia sempat beberapa kali mengantre pembelian minya goreng di beberapa gerai swalayan lainnya.
"Dari pukul 11.00 Wita, koeban berangkat ke salah satu gerai swalayan di Jalan Suryanata dan mendapatkan 2 liter minyak goreng. Kemudian kembali mengantre di gerai swalayan lainnya di jalan yang sama dan kembali mendapatkan 2 liter pembelian minyak goreng," beber Harry Cahyadi.
Tak berhenti sampai di situ, korban kembali melanjutkan perburuan minyak goreng di gerai swalayan Jalan Kadrie Oening dan kembali mendapatkan 2 liter minyak goreng.
"Terkahir korban kembali mengantre di gerai swalayan Jalan AW Sjahranie untuk membeli 2 liter minyak goreng lagi, dan di situ kejadian korban pingsan," imbuhnya.
Dari hasil pemeriksaan medis dan penyelidikan petugas, korban diketahui memiliki riwayat penyakit sesak nafas yang diduga menjadi penyebab kematiannya, selain karena kelelahan setelah mengantre pembelian minyak goreng di 4 gerai swalayan berbeda.
"Terakhir keterangan dari pihak keluarga jenazah akan di makamkan di pemakaman Jalan Suryanata pada hari ini," pungkasnya. (tim redaksi)