dr Maxi Rein berharap WGS bisa dimanfaatkan dimanfaatkan secara maksimal, khususnya di masa Covid-19 ini untuk mendeteksi adanya varian baru
"Semua penyakit menular bisa dideteksi, seperti di Kaltim ini kan banyak malaria," tegasnya.
Di Kalimantan, alat WGS ini hanya akan ada di dua daerah, Samarinda dan Pontianak.
Untuk tahap awal pengoperasian alat, Dirjen P2P Kemenkes RI akan melakukan pendampingan hingga tiga tahun ke depan.
"Harga alat sekitar 10 miliar hingga 15 miliar. Kami akan bantu sampai tiga tahun operasionalnya," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)