DIKSI.CO, SAMARINDA - dr Maxi Rein Rondonuwu, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Timur, Rabu (6/4/2022).
Dalam kunjungannya, dr Maxi Rein meninjau lokasi Universitas Mulawarman, dalam rangka penilaian calon laboratorium penempatan alat WGS.
Diketahui, Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman akan menerima mesin Whole Genome Squenncing (WGS) dari Kemenkes RI.
"Pak Rektor Unmul dan jajaran, komitmennya tinggi sekali dalam rangka menerima alat WAG. Persiapan ruangan dan penunjang sudah lengkap. Saya tidak khawatir penempatan alat di sini," kata dr Maxi Rein, Rabu (6/4/2022).
Setelah Unmul dirasa layak menjadi lokasi penempatan WGS, direncakan alat pendeteksi varian penyakit menular itu akan tiba di Samarinda, pada awal Mei 2022 mendatang.
"Alat akan datang dalam waktu dekat, sekitar awal bulan Mei 2022," paparnya.
dr Maxi Rein berharap WGS bisa dimanfaatkan dimanfaatkan secara maksimal, khususnya di masa Covid-19 ini untuk mendeteksi adanya varian baru
"Semua penyakit menular bisa dideteksi, seperti di Kaltim ini kan banyak malaria," tegasnya.
Di Kalimantan, alat WGS ini hanya akan ada di dua daerah, Samarinda dan Pontianak.
Untuk tahap awal pengoperasian alat, Dirjen P2P Kemenkes RI akan melakukan pendampingan hingga tiga tahun ke depan.
"Harga alat sekitar 10 miliar hingga 15 miliar. Kami akan bantu sampai tiga tahun operasionalnya," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)