"Hari ini, kami mengikuti upacara penutupan yang dihadiri oleh Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, melalui perobohan tiang ayu, mengisyaratkan akhir dari Erau ini," tambahnya.
Pertumbuhan ekonomi lokal, terutama melalui industri pariwisata, terasa sangat nyata berkat kunjungan ribuan wisatawan dari berbagai daerah yang memeriahkan Pesta Adat Erau.
Bupati Kukar menjelaskan bahwa sementara rangkaian acara adat yang dikelola oleh Kesultanan memiliki nilai sakral yang dalam, inisiatif yang diambil oleh Pemkab bertujuan untuk meramaikan Erau Adat Pelas Benua.
Rangkaian kegiatan Erau mencakup berbagai aktivitas mulai dari pertunjukan seni hingga olahraga tradisional, dari pameran hingga hiburan rakyat. Melalui inisiatif ini, Pemkab Kukar memastikan dukungannya untuk seniman dan budayawan setempat dengan menyediakan wadah untuk berkarya dan berkembang.
"Acara ini tidak hanya memberi dorongan pada budaya kita, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang substansial bagi masyarakat kita," ujar Edi penuh keyakinan.
"Semoga Erau Adat Pelas Benua semakin dikenal dan terus terjaga kelestariannya untuk generasi mendatang," pungkasnya dengan harapan tulus. (Adv/DiskominfoKukar)