"Karena bagaimanapun dunia mereka adalah sekolah, bertemu dengan teman-teman dan bertemu dengan guru-guru,” ujarnya.
Iwan turut merasakan kesulitan bagi siswa yang tidak mampu untuk membeli paket internet guna menunjang pembelajar secara daring ditengah pandemi Covid-19.
"Jangankan membeli kuota, mungkin membeli handphone yang bisa untuk internet belum tentu bisa dan kita juga harus perhatikan mereka," katanya.
Namun metode pembelajaran secara langsung dengan bergilir ini harus tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19 agar tiak menyebabkan penyebaran virus.
"Tapi tentu pembelajaran tatap muka harus memperhatian protokol kesehatan. Tidak usah terlalu lama pembelajaran tatap muka, cukup 1 jam dengan jumlah murid 5-10 orang," ujarnya. (advertorial)