"SDI hadir untuk memperkuat tata kelola data, memungkinkan pertukaran data antar instansi, dan menciptakan lingkungan data yang terfokus," ungkapnya.
Saiful Bahri juga menyoroti kebutuhan mendesak untuk memilah data prioritas.
"Memisahkan data yang mendesak, data Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, serta data perencanaan dan penganggaran adalah langkah yang krusial," tandasnya.
Kolaborasi ini menandai langkah maju Kukar dalam menyusun basis data yang efisien dan relevan. Dengan upaya bersama ini, tata kelola data yang lebih baik akan memberikan landasan yang solid untuk pengambilan kebijakan yang berdaya guna dan berkelanjutan di masa depan.
(Adv/DiskominfoKukar)