DIKSI.CO – Berita Mancanegara yang dikutip DIKSI.CO tentang taktik baru China yang disebut-sebut bikin Indonesia tertekan di Laut China Selatan (LCS).
China mengklaim sepihak terhadap Laut China Selatan.
Demi memperkuat hal itu China disebut gunakan taktik baru untuk menekan Indonesia di Laut China Selatan.
Taktik baru itu disebut sejumlah pengamat dapat menempatkan Indonesia dan Malaysia dalam posisi tertekan.
Hal itu bahkan bisa menyulut konflik antara China dengan Indonesia dan Malaysia-dua negara besar di kawasan Asia Tenggara.
Hal itu terlihat dari ketegangan yang sempat terjadi antara kapal China-Malaysia serta kapal China-Indonesia di awal tahun ini.
Kapal-kapal China dan Malaysia sempat bersitegang ketika bertemu di perairan Laut China Selatan dekat Pulau Kalimantan awal tahun ini.
Kapal tambang resmi berbendera Malaysia, the West Capella, yang tengah mencari sumber daya, berpapasan dengan sebuah kapal survei berbendera Tiongkok yang tengah berlayar bersama kapal penjaga pantai China di perairan tersebut.
Menurut gambar satelit yang dianalisis Asia Maritime Transparency Institute (AMTI), kapal survei China itu terlihat tengah melakukan pemindaian.
Malaysia lalu mengerahkan kapal patroli militer ke kawasan itu. Langkah itu didukung Amerika Serikat yang mengerahkan kapal perang untuk melakukan latihan militer bersama di Laut China Selatan.
Pemerintahan Presiden Xi Jinping mengklaim pelayaran dua kapalnya di kawasan itu merupakan "aktivitas normal di perairan yang berada di bawah yurisdiksi China".
Jurus Baru China Perkuat Klaim
Konfrontasi dengan kapal Malaysia itu bukan lah agresi pertama China yang dilakukan di perairan Laut China Selatan pada 2020.
Dalam insiden terpisah yang juga terjadi di awal Januari 2020, Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI memergoki puluhan kapal ikan China yang dikawal dengan kapal penjaga pantai dan kapal fregat pemerintah Tiongkok menerobos masuk wilayah zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna.
Selain menerobos, kapal-kapal China itu juga turut mengambil ikan di wilayah ZEE Indonesia.
Bakamla RI sempat melakukan pengusiran terhadap kapal-kapal China itu. Kendati sempat menjauh, kapal-kapal tersebut kembali memasuki perairan Indonesia.
RI telah melayangkan nota protes terhadap China, namun Beijing mementahkan dengan menyatakan bahwa negaranya memiliki hak historis dan berdaulat atas perairan di sekitar Kepulauan Nansha di Laut China Selatan, yang dianggap Jakarta masih wilayah ZEE Indonesia.