"Aneh saja, dia kan (Edy Mulyadi) orang luar. Ke Kalimantan aja mungkin enggak pernah, kok bisa-bisanya menghina Kaltim," kesal Abdul.
Selain itu, Abdul juga menjelaskan bahwa replika kuburan tersebut dibuat dari bahan sisa perbaikan jalan yang tidak kunjung dibersihkan oleh pihak terkait.
Sebagai salah seorang warga Kalimantan Timur, Abdul turut berharap agar orang-orang yang menghina atau mengutarakan ujaran kebencian terhadap Benua Etam seperti Edy Mulyadi tidak ada lagi dan terulang kembali.
"Jangan begitulah. Anda tidak tahu soal Kalimantan, kok bisa menghina suku orang lain. Kita ini tetap satu negara kok," tandas Abdul. (tim redaksi Diksi)