"Saya tidak mau melihat ke sana. Karena ada gedung di sana atau tidak itu tidak jadi masalah, yang penting sekolah ini tetap ditaruh di seberang," jelasnya.
Massa aksi meninginkan keberadaan SMA 10 yang tetap berada di Jalan HAMM Rifaddin. Pasalnya sekolah unggulan itu masih diperlukan masyarakat.
Terlebih penerapan sistem zonasi saat penerimaan siswa baru, di Samarinda Seberang, terdapat sedikit sekolah menengah negeri.
Dikhawatirkan masyarakat di sekitar SMA 10 tidak mendapatkan tempat di lokasi sekolah lainnya.
"Kalau ini jalur zonasi ia akan tertinggal tidak akan mendapatkan tempat. Karena yang diambil yang dekat dengan sekolahan. Kalau SMA 10 ini gak ada, terus anak-anak ini mau sekolah di mana," paparnya.
Belum lagi terkait jumlah siswa yang beraktivitas di Kampus A mencapai 700 siswa. Sementara kapasitas Kampus B dinilai belum memenuhi kapasitas siswa.
Kampus B di Jalan Perjuangan, diketahui hanya mampu menampung aktivitas belajar 400 siswa.