DIKSI.CO, SAMARINDA - Informasi penemuan mayat diduga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Samarinda.
Kamis (11/6/2020) malam tadi, sekira pukul 19.40 Wita, warga di Jalan Kusuma Bangsa, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota digegerkan dengan penemuan mayat yang diduga sebagai orang dengan gangguan jiwa alias ODGJ di dalam median tengah jalan.
Hal tersebut pun sontak menimbulkan keriuhan warga, hingga sempat terjadi kemacetan arus lalu lintas meskipun hanya sebentar. Menuruy pengakuan seorang saksi yang dijumpai awak media bernama Wisnu (49) sebelum ditemukan tewas, pria tanpa identitas itu sempat terlihat mondar-mandir dikawasan tersebut.
"Siang tadi dia sempat mondar-mandir. Kemudian masuk ke dalam gang situ," ucap Wisnu sembari menunjuk arah Gang 1, Jalan Kusuma Bangsa.
Lanjut Wisnu, setelah masuk gang pada siang hari, kemudian pria tersebut keluar pada sorenya dan duduk nangkring dikawasan tersebut.
"Pas maghrib tadi dia ke situ (median tengah jalan) tidur. Pas di cek sama anak-anak yang biasa jualan koran, ternyata sudah tidak bergerak lagi," ucap pria yang menjadi juru parkir di kawasan tersebut.
Merasa heran, anak-anak yang mengecek tubuh pria tersebut lantas memberitahukannya kepada Wisnu dan warga lainnya.
Setelah diperiksa, seksama, rupanya benar jika pria berpenampilan lusuh itu sudah tak lagi bernyawa.
Kejadian penemuan itu pun turut dibenarkan warga lainnya yang bernama Samsiah (52). Wanita paruh baya ini mengaku terkejut dengan hal tersebut, lantaran ia baru saja melihat korban duduk di depan gang pada sore harinya.
"Baru ini sih saya liat dia. Makanya tadi kaget, tahu-tahu meninggal gitu," singkatnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Kota, Iptu Abdillah Dalimunthe menuturkan jajaranya baru menerima informasi tersebut pada pukul 20.00 Wita dan langsung mengerahkan petugas ke lokasi kejadian.
Setelah memastikan kebenaran informasi tersebut, petugas kepolisian segera menghubungi pihak terkait, yakni tim gugus tugas penanganan Covid-19 sebagaimana dalam aturan, jika evakuasi harus dilakukan dengan alat pelindung diri (APD).
"Kemungkinan ODGJ, dari kesaksian di TKP sebagian besar warga tidak mengenal korban. Sementara tidak ada tanda kekerasan, hanya saja untu memastikan korban di bawa ke RSUD AWS untuk dilakukan visum," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)