DIKSI.CO, SAMARINDA - Saat ini proses pembangunan infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) tengah dikebut oleh pemerintah.
Pada 2023 mendatang beberapa insfrastruktur IKN sudah akan mulai terlihat di Sepaku, Penajam Paser Utara.
Seiring dengan terus dikejarnya pembangunan IKN, juga akan berbanding lurus dengan migrasi penduduk masuk ke Bumi Mulawarman.
Tahun 2023 diperkirakan akan ada pendatang antara 200 ribu hingga 300 ribu jiwa, kemudian pada 2024 akan ada tambahan sekitar 400 ribu jiwa.
Seno Aji, Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur mengungkap ekonomi kerakyatan di Kaltim perlu diperkuat untuk menghadapi pindahnya IKN.
"Sebagai daerah yang mendekati IKN, kita harus siap dengan sumber daya yang ada agar mampu bersaing dengan pendatang tahun depan,” kata Seno Aji, kala membuka pelatihan masyarakat TTG, beberapa waktu lalu.
Keberadaan IKN akan menjadi magnet bagi berbagai pihak untuk datang ke Kaltim, tidak hanya datang dari Pulau Jawa, tapi juga dari Pulau Sumatra, Sulawesi, dan lainnya.
Bahkan mereka juga akan datang dari luar negeri seperti dari China, Rusia, dan Abudhabi.
Untuk itu ia mengapresiasi pelatihan masyarakat yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim di sejumlah lokasi seperti pelatihan pembuatan komposter sekaligus media tanam dan budi daya hortikultura di Samarinda, pelatihan membatik serta budi daya nilam di Tenggarong.
Pelatihan yang dikemas dalam bentuk Workshop TTG merupakan bagian dari upaya penguatan ekonomi kerakyatan di Kaltim, karena dengan pelatihan ini tentu mampu meningkatkan keterampilan masyarakat.
"Workshop TTG ini dimaksudkan untuk menaikkan ekonomi masyarakat, karena dengan memiliki keterampilan membatik, maka produk tersebut bisa dijual dengan harga bervariasi mulai puluhan ribu hingga jutaan, tergantung pada tingkat kualitas batik tersebut," jelasnya. (advertorial)