Sebab menurut saksi, Guntur ditemukan pertama kali masih dalam keadaan sadar, meski tubuhnya telah bermandikan darah akibat mengalami luka dibeberapa badannya. Melihat Guntur yang masih bernyawa, petugas berwajib bersama sejumlah relawan lantas mengevakuasinya menuju RS Hermina.
"Sesampainya di RS Hermina, korban sudah tidak tertolong atau meninggal dunia," tegas Purwanto.
Usai kejadian, polisi kembali bekerja. Yakni menyusuri dan memeriksa lokasi kejadian. Dari hasil pengamatan, diketahui ada empat Closed Circuit Television (CCTV) yang memantau dan merekam aktivitas di area parkir P5.
Kemudian, pada Minggu (3/1/2021) pukul 11.00 Wita siang tadi, jajaran Polsek Sungai Kunjang di back-up Satreskrim Polresta Samarinda kembali menyambangi tempat kejadian perkara guna menggelar olah TKP.
Dari gelar TKP diketahui fakta lain. Yakni jarak antara mobil dengan titik Guntur diduga melompat sekira 35 meter. Kemudian ketinggian dari tempat Guntur diduga terjadi hingga ia ditemukan bersimbah darah memiliki ketinggan sekira 13 meter.
"Hari ini kami melakukan olah TKP maupun Identifikasi jenazah dan memeriksa sejumlah CCTV yang ada di lomasi kejadian," ujar Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Yuliansyah melalui Kanit Jatanras Ipda Dovi Eudey saat dijumpai di lokasi kejadian.
Hasil olah TKP juga mengungkap fakta kalau Guntur memasuki area parkir pada pukul 22.38 Wita, kemudian diduga melompat pada pukul 23.40 Wita.