Rizal mengatakan tentu akan memberatkan pemerintah kota dan berdampak besar kendati angkanya yang sangat besar. Hal ini mempengaruhi penyusunan anggaran APBD yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pemkot Balikpapan.
"Itu berpengaruh dalam penyusunan revisi anggaran APBD yang sudah kita lakukan, yang kita arahkan banyak di penanganan Covid-19," katanya.
Untuk anggaran penanganan Covid-19 belum dilakukan perhitungan bagaimana perubahannya dan harus dievaluasi oleh tim anggaran pemkot, termasuk penganggaran kebutuhan lainnya yang juga penting.
"Kita sementara tidak mengutik angka Rp 240 miliar ini. Kita coba angka lainya. Beberapa kepentingan strategis lainya ini menjadi tidak gampang karena pemangkasan sangat besar," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)