“Ada 200 lebih vendor. Kami semua kompak. Terdiri dari dekorasi, catering, band atau musik, master of ceremony (MC), jasa dokumentasi, make-up, dan lain-lain," bebernya.
Persiapan simulasi wedding dilakukan lebih kurang 2 minggu.
Hasil diskusi terkait teknis tersebut disampaikan kepada pemerintah Kota Samarinda untuk menjadi pertimbangan dibukanya kembali resepsi pernikahan.
"Ada nilai edukasi dan jaminan protokol kesehatan kepada masyarakat yang ingin mengadakan dan menghadiri resepsi pernikahan," jelasnya.
Acara tersebut dihadiri perwakilan Pemkot Samarinda, Tejo Sutarnoto Asisten 1 Pemkot Samarinda.
Tejo menilai, prosedur yang diterapkan saat simulasi sudah sesuai dengan imbauan pemerintah. Khususnya penerapan jaga jarak.
Dengan aturan maksimal 50 persen kapasitas ruangan untuk undangan dapat mencegah transmisi lokal penularan Covid-19.
"Adanya WO dapat mencegah hal itu. Dengan aturan maksimal 50 persen kapasitas ruangan untuk undangan itu sudah cukup," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)