Jumat, 22 November 2024

Gelar Simulasi Wedding, Berikut Simulasi Resepsi Pernikahan di Fase Relaksasi Pandemi Covid-19

Koresponden:
Achmad Tirta Wahyuda
Selasa, 7 Juli 2020 6:40

Simulasi sungkem kedua mempelai pengantin kepada kedua orang tua, Selasa (7/7/2020)/Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Menerapkan protokol kesehatan Covid-19 komunitas Vendor Wedding Samarinda menggelar simulasi resepsi pernikahan di era fase relaksasi tahap III.

Nuansa bunga putih dan merah muda menghiasi seisi ruangan.

Ditambah lagi corak emas pada pakaian orang tua mempelai seakan menjadi simbol akan bangkit kembalinya bisnis wedding yang sempat merasakan mati suri di tengah pandemi.

Puluhan kursi berbalut kain berwarna merah disusun berjarak, setiap orang mengenakan masker dan wajib menggunakan hand sanitizer sebelum masuk.

Seluruh tahap resepsi pernikahan digambarkan menyesuaikan tata cara yang sesuai dengan kondisi pandemi agar tetap aman dan nyaman.

Tata cara sungkem atau mohon doa kepada orangtua,  prosedur memberi selamat, foto bersama hingga mengambil hidangan turut diatur sedemikian rupa.

“Memang ada kebiasaan yang harus diubah demi kebaikan bersama. Umumnya prasmanan makan ambil sendiri, sekarang dilayani dan diambilkan pramusaji,” jelas Rusdi Dovianto, perwakilan komunitas wedding organizer (WO) beberapa waktu lalu.

Sebagai contoh, proses akad hanya diikuti enam orang. Terdiri dari kepala kantor urusan agama (KUA), penghulu, calon mempelai pria, wali nikah, dan saksi masing-masing satu dari kedua calon. 

“Ada 200 lebih vendor. Kami semua kompak. Terdiri dari dekorasi, catering, band atau musik, master of ceremony (MC), jasa dokumentasi, make-up, dan lain-lain," bebernya.

Persiapan simulasi wedding dilakukan lebih kurang 2 minggu.

Hasil diskusi terkait teknis tersebut disampaikan kepada pemerintah Kota Samarinda untuk menjadi pertimbangan dibukanya kembali resepsi pernikahan.

"Ada nilai edukasi dan jaminan protokol kesehatan kepada masyarakat yang ingin mengadakan dan menghadiri resepsi pernikahan," jelasnya.

Acara tersebut dihadiri perwakilan Pemkot Samarinda, Tejo Sutarnoto Asisten 1 Pemkot Samarinda. 

Tejo menilai, prosedur yang diterapkan saat simulasi sudah sesuai dengan imbauan pemerintah. Khususnya penerapan jaga jarak. 

Dengan aturan maksimal 50 persen kapasitas ruangan untuk undangan dapat mencegah transmisi lokal penularan Covid-19.

"Adanya WO dapat mencegah hal itu. Dengan aturan maksimal 50 persen kapasitas ruangan untuk undangan itu sudah cukup," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews