“Di kamar itu, dia (dukun cabul) coba mencium saya, tapi saya berontak dan tidak mau," ucap WD saat dikonfirmasi, Selasa (19/5/2020).
Karena WD tak mengindahkan keinginannya, dukun gadungan itu lantas naik pitam dan menyuruh WD keluar ruangan. Sejatinya, ruangan yang digunakan untuk ritual tersebut adalah kediaman kakak perempuan WD, yakni AN. Selama berada di situ, AN diketahui selalu menurut dan memberikan fasilitasi semua kebutuhan dukun tersebut.
"Kakak saya itu percaya saja. Mungkin digendam (hipnotis)," imbuhnya.
Yang nyaris menjadi korban tindak amoral tersebut nyatanya bukan hanya WD. Namun kakaknya si AN juga sempat ingin digagahi oleh si dukun cabul lantaran keinginannya untuk memiliki momongan belum terwujud. Namun ajakan berhubungan badan itu ditolak oleh AN.
Dengan kejadian tersebut, WD yang merasa dilecehkan, segera menyambangi pos Forum Kemitran Polisi Masyarakat (FKPM) di kawasan Pelita. Berangkat dari informasi WD, anggota FKPM kala itu langsung mengambil inisiatif menyambangi lokasi kejadian. Akan tetapi, keberadaan si dukun telah menghilang.
“Kami menyarankan agar korban melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi, supaya bisa ditindaklanjuti,” ujar ketua FKPM Kelurahan Pelita, Marno Mukti.