DIKSI.CO, PASER - Pandemi Covid - 19 turut berdampak pada kondisi UMKM di Kabupaten Paser. 

Kelesuan ekonomi lantaran virus mematikan tersebut membuat pemerintah dan masyarakat menjadi waspada tingkat tinggi. 

Imbas tersebut membuat pembeli enggan ke Plaza Kandilo, Tana Grogot. Akibat berkurangnya transaksi jual beli membuat pedagang tutup sementara. 

Saat Paser berstatus PPKM level 2, para pedagang berangsur menggelar dagangannya. Namun menurut pedagang, penjualan relatif sepi konsumen dan akhirnya, medio pekan keempat bulan Oktober lalu para pelaku usaha di Plaza Kandilo yang sepi pembeli itu mengajukan bebas biaya sewa kepada pemkab melalui DPRD Paser. 

Kelompok ekonomi kreatif itu memohon penghentian sementara penarikan retribusi sewa toko selama tiga bulan ke depan. 

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Paser, Fadly Imawan mengatakan membenarkan adanya aspiasi dari pedagang Plaza Kandilo. 

"Pedagang minta ditunda atau tidak dipungut sewa. Cuman pemerintah minta waktu untuk berkordinasi karena pungutan itu sudah menjadi salah satu target PAD (Pendapatan Asli Daerah) pada APBD P 2021 lalu dan sudah diketuk," ucap Fadly sapaannya, Jum'at (5/11/2021). 

Lanjut politisi partai Golkar itu menambahkan, usulan dari pedagang perlu dibahas secara matang bersama melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Paser. 

"Jika misalnya aspirasi pedangan disetujui langsung. Maka disisi lain ada pengurangan pendapatan pemerintah. Jadinya pemerintah minta waktu bagaimana merubah dalam kepentingan mengakomodir pedagang," ungkapnya. 

Alotnya kebijaksaan pemkab kepada pedagang tersebut bukan tanpa alasan. Menurut Fadly, Paser memiliki PAD yang relatif kecil. 

"Kami DPRD mendorong pemerintah mengakomodir pedagang. Memang sekarang daya beli masyarakat jauh menurun. Seperti mati segan hidup tak mau," bebernya. (advertorial)