Yuvi melanjutkan, agar tidak terjadi kerumunan, pelaksanaan vaksinasi dibagi menjadi lima segmen. Berlangsung selama 5 jam, dimana per satu jamnya vaksinasi dibatasi hanya 200 orang.
"Sementara untuk dosis kedua, kami akan laksanakan mungkin 28 hari setalah peserta menerima dosis pertama," bebernya.
Terpisah, Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi, BPJamsostek, Pramudya Iriawan Buntoro mengatakan, alasan pihaknya mengundang penyandang disabilitas lantaran akan didaftarkan dalam BPJS Ketenagakerjaan. Selain, dalam upaya mencapai kekebalan komunal atau herd immunity di sektor penyandang disabilitas.
"Saya rasa ini juga merupakan bagian yang penting untuk kita dorong sama-sama," tuturnya.
Ia membeberkan, sejauh ini pihaknya telah mendistribusikan 65.000 vaksin di kota-kota lain, selain Samarinda.
"Di Samarinda ada 2000 dosis vaksin AstraZeneca, dilaksanakan 2 tahap," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)