Asli mencatat kekurangan sekitar 1600 guru BK yang belum tercover oleh PPPK, sementara ada sekitar 200 guru BK yang pensiun setiap tahun.
Selain jumlah, masalah utama juga terletak pada kebutuhan akan tenaga ahli yang kompeten dalam menghadapi berbagai karakter, kepribadian, dan perilaku siswa.
Terutama di masa perkembangan usia sekolah, di mana karakter anak-anak dapat menentukan masa depan mereka.
Ia menekankan bahwa anak-anak membutuhkan sosok dewasa sebagai tempat berkeluh-kesah, dan untuk itu, ia berharap ada penambahan guru BK melalui PPPK pada tahun ini untuk mengatasi kekurangan ini.
"Paling tidak, perilaku anak-anak harus dekat dengan guru konseling, karena mengubah perilaku bukanlah hal yang mudah," pungkasnya. (*)