"Kisaran hingga Rp 2 Miliar untuk biaya perbaikan RPH itu," ujarnya.
Selain itu masalah limbah rumah produksi tahu tempe di Kelurahan Kariangan, Balikpapan Barat, juga disoroti sebab limbah tersebut bisa berpeluang menjadi pupuk, pakan ternak dan sebagainya.
"Tentunya terlebih dahulu mengecek unsur yang terkandung dalam limbah tersebut, agar bisa disesuaikan kecocokan nya untuk digunakan sebagai pupuk tanaman kah atau pangan hewan," katanya.
Ia mengharapkan pihak pengelola limbah mampu membuat satu kajian yang nantinya dapat bermanfaat bagi perkebunan atau peternakan.
Menurutnya, Pemerintah Kota Balikpapan harus sigap melihat segala peluang. Mengingat akan menjadi penyanggah IKN, masyarakat berpotensi semakin bertambah, maka, penting memanfaatkan limbah tersebut sebagai pupuk tanaman atau pangan ternak.
"Itu yang harus segera disiapkan, agar hasilnya dapat dikonsumsi masyarakat secara luas," katanya. (Advertorial)