Jumat, 27 September 2024

Dewan Nasional KEK Soroti Kinerja KEK Maloy, Isran Noor Sebut Perlu Penanganan Serius

Koresponden:
Alamin
Kamis, 12 Januari 2023 17:16

MENJELASKAN; Isran Noor, Gubernur Kaltim, saat mengikuti sidang evaluasi dari Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (DN KEK)/Foto:DIKSI.CO

DIKSI.CO, SAMARINDA - Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (DN KEK) gelar sidang evaluasi kinerja KEK seluruh Indonesia, pada Rabu (11/1/2023) kemarin.

Dalam sidang tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, memaparkan evaluasi perkembangan KEK dan rencana target KEK 2023.

"KEK ini berjalan dengan capaian investasi sebesar Rp30,9 triliun atau 27 persen dari kumulatif investasi dan telah mampu membuka lapangan kerja baru sebesar 27.526 orang atau 49 persen dari kumulatif tenaga kerja," kata Airlangga Hartarto, selaku Ketua DN KEK.

Selain itu, Airlangga juga menyoroti kinerja beberapa KEK yang belum maksimal, salah satunya KEK MBTK (Maloy Batuta Trans Kalimantan).

Menurut Menko Perekonomian itu, KEK MBTK salah satu yang didorong segera berkembang.

"Harapannya KEK dapat meningkatkan realisasi investasi pada tahun 2023 sebesar Rp61,9 triliun dan dapat menciptakan lapangan kerja baru sebanyak 78.774 orang yang merupakan bagian dari pelaksanaan komitmen investasi Rp214 triliun," jabarnya.

Sementara itu, Isran Noor, Gubernur Kaltim, mengungkap beberapa persoalan yang dihadapi KEK MBTK.

“Persoalan kelembagaan, kita akan memperkuat PT MBTK sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD),” ungkap Isran.

KEK MBTK juga terkendala persoalan infrastruktur dan investasi.

Untuk persoalan investasi, faktor terbatasnya kemampuan BUPP (PT MBTK) sangat berpengaruh terhadap minat investor berinvestasi.

Hal ini bertambah rumit karena hampir semua infrastruktur yang saat ini ada di dalam KEK MBTK belum secara resmi diserahkan kepada BUPP.

Selain itu belum ada pengoperasian air bersih dan belum rampungnya Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Sangkulirang dan RIP KEK MBTK.

"Juga akan dilakukan penilaian aset sebagai dasar penyertaan modal Pemprov Kaltim dan Pemkab Kutai Timur. Tahun 2023 ini semua harus klir" tegas Gubernur.

KEK MBTK berada di atas lahan seluas 557 hektare. Namun yang saat ini sudah dibebaskan sekitar 509 hektare.

Ke depan, KEK MBTK dipersiapkan bukan hanya untuk industri sawit, tapi juga perkayuan, energi dan industri lainnya.

Gubernur Isran optimis KEK MBTK akan menjadi pusat kawasan ekonomi baru di Kaltim, bahkan di kawasan timur Indonesia. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews