Saat diinterogasi petugas, perlahan IS mulai mengaku kalau dirinya juga terlibat kasus penganiayaan yang terjadi pada akhir Mei 2024 kemarin.
“Setelah diinterogasi, IS mengakui semua perbuatannya dan mengatakan bahwa dia bertindak atas perintah menantu korban,” jelas Kompol Tri Satria.
Akibat perbuatannya IS langsung dibekuk petugas, begitu juga dengan S selaku menantu korban dan otak utama kasus penganiayaan yang nyaris menghilangkan nyawa korban.
Kedua pelaku kini dipastikan mendekam dibalik kurungan besi. Sementara korban dipastikan masih menjalani perawatan intensif.
“Korban kini telah dirawat di Rumah Sakit A.W Syahranie. Sementara itu, kedua tersangka bersama barang bukti telah kami amankan di Polsek Samarinda Kota,” pungkasnya. (*)