DIKSI.CO, SAMARINDA - Masa darurat Covid-19 yang terjadi saat ini tentu berpengaruh dalam banyak hal. Kegiatan lajur kapal di lintas Sungai Mahakam jua tak terkecuali terkena dampaknya. Salah satunya kegiatan pemanduan dan assist bagi para kapal Tugboat yang hendak melintas. Intensitas pemanduan yang berlangsung bahkan merosot hingga 50 persen.
General Manager (GM) PT Pelindo IV, Suhadi Hamid Aly menerangkan pemanduan mengalami penurunan. Jika sebelum wabah Covid-19 ada 60 - 70 Tugboat yang meminta jasa pemanduan, kini hanya berkisar 30 - 40 Tugboat saja. Meski mengalami penurunan, Hamid menyatakan pemanduan akan tetap berlangsung meski saat ini aktivitasnya terus merosot.
"Karena kami ada service level agreement. Itu artinya pengolongan akan berhalan meski berapa pun jumlahnya, meski di tengah Covid-19 seperti saat ini," ucap Hamid.
Untuk menanggulangi adanya sebaran wabah, para pemandu wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Jika yang akan dipandu merupakan kapal asing, PT Pelindo IV harus menunggu rekomendasi Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas II A Samarinda terlebih dahulu. Jika dinyatakan negatif Covid-19, barulah pemanduan dilakukan.
"Setiap pemandu akan diberikan APD sesuai prosedur, pemandu juga kami berikan vitamin," terangnya.
Ditanya penyebab turunnya intensitas pemanduan. Hamid menerangkan dikarenakan Negara importir mengurangi jumlah permintaannya. Selain itu, negara importir seperti China, memberlakukan lock down.
Secara umum, lanjut Hamid, wabah Covid-19 yang melanda mempengaruhi pelabuhan indonesia. Termasuk kegiatan perairan di PT Pelindo IV.
"Untuk kegiatan pelabuhan secara umum memang mengalami penurunan tapi untuk personel Pelindo IV tetap akan disiagakan sesuai prosedurnya," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)