“Kita lawan virusnya, bukan memususi orangnya. Mereka butuh motivasi dan itu adalah kewajiban kita semua,” ujar Unggul, salah satu Ketua RT di Balikpapan
DIKSI.CO, BALIKAPAPAN - Kisah haru terkait pasien corona datang dari Balikpapan, kota penyangga ibu kota negara (IKN) baru, Kalimantan Timur.
Kisah datang dari seorang pasien sembuh corona, yakni Muhammad Wahid Herlambang. Wahid, biasa ia dipanggil, sudah dinyatakan sembuh usai jalani isolasi lebih 20 hari di RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan.
Ia pun sudah lakukan dua kali tes swab dan hasilnya negatif.
Kisah haru tersebut berkaitan dengan kepulangan Wahid ke kediamannya. Kesan kembali ke kampung, usai jalani isolasi corona, justru tak membuatnya dikucilkan masyarakat, tetapi justru sebaliknya.
Saat pulang di kediamannya, dia sedikit heran ada spanduk ucapan selamat datang. Tak hanya itu, ada penyambutan warga meski kecil-kecilan.
“Di luar yang saya bayangkan di saat banyak media massa memberitakan penolakan dan pengusiran,” ujar Wahib penuh haru.
Informasi dihimpun, Penyambutan diinisiasi oleh Ketua RT dan pengembang perumahan tempat Wahib dan keluarga tinggal. Beberapa warga bersama lurah, personel Babinsa dan Babinkamtibmas tampak menunggu di depan gerbang Perumahan Sepinggan Pratama.
Tak ada raut emosi, apalagi wajah penolakan. Semua membaur, meski dengan jarak yang sudah diatur dan menggunakan masker, menyambut kepulangan seorang penyintas Covid-19.
“Meski dari balik masker, saya tahu itu sambutan penuh kehangatan dan kekeluargaan. Sesuatu yang membuat kita semangat lagi menghadapi bencana ini,” katanya.
Hal paling penting bagi seseorang yang terjangkit Covid-19, kata Wahib, adalah dukungan banyak pihak. Jika mental tidak siap, upaya untuk sembuh jadi semakin sulit. Bahkan bisa membangkitkan penyakit lain yang berisiko kematian.
“Perasaan saya sangat terharu karena warga-warga di sini sangat luar biasa, masya Allah, mereka memberikan dukungan kepada saya semenjak masuk isolasi,” katanya. (*)