DIKSI.CO, SAMARINDA - Pemkot Samarinda terus berupaya untuk menurunkan angka stunting di Kota Tepian.
Sebagaimna diketahui, stunting merupakan kondisi di mana pertumbuhan anak terganggu, ditandai dengan tubuh pendek yang disebabkan oleh kekurangan gizi.
Balita stunting pada umumnya rentan terhadap penyakit, mempunyai kecerdasan yang di bawah normal serta produktivitasnya rendah.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, dr. Siti Nurriyatus Zahrah menjelaskan pentingnya edukasi stunting kepada para remaja di Kota Samarinda.
“Misalnya harus diberi pendidikan tentang pengaruh anemia dapat menyebabkan kehamilan yang tidak sehat, keguguran bahkan pendarahan,” kata Tutus saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Kota Samarinda pada Kamis (9/2/2023).
Ia menjelaskan bahwa intervensi stunting terhadap kelompok remaja penting untuk mencapai target penurunan stunting nasional dan daerah.
Apalagi, tahun 2024 mendatang, pemkot telah menargetkan penurunan kasus stunting menjadi 11 persen.
“Secara nasional ada target penurunan angka stunting di tahun 2024 harus mencapai angka 14% dan tahun 2030 harus nol persen. Samarinda sendiri memiliki target penurunan angka stunting hingga 11% di tahun 2024”ujarnya.