DIKSI.CO, SAMARINDA - Kasus bullying atau perundungan sering kali terjadi terhadap anak berkebutuhan khusus (ABK).
Hal itu tentu menjadi perhatian serius oleh Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sri Puji Astuti.
Meski kasus bullying ABK tak banyak ditemukan di Samarinda, namun Sri Puji Astuti tetap mewaspadai kasus tersebut.
Ia meminta peningkatan jumlah guru inklusi dan konselor di setiap sekolah guna mencegah kasus bullying ABK terjadi di Samarinda.
Pasalnya, hingga saat ini guru-guru inklusi dan konselor masih minim di sekolah.