Dwi mengatakan, dalam Validasi data, banyak perbedaan antara data di lapangan dengan data yang masuk dari lembaga Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), karena permasalahannya berada di pengukuran.
“Ada anak yang umurnya di bawah 3 tahun, namun sangat aktif sehingga memang secara pertumbuhan menjadi lebih kurus dan akhirnya secara pengukuran beresiko stunting,” ucapnya.
Pasalnya kata Dwi Anak tersebut memang tergolong aktif baik secara sosial juga keaktifan dalam beraktivitas dan bermain, menurutnya ketika anak mulai bersekolah maka akan mulai kembali naik berat badan dan tingginya.
“Biasanya secara pengukuran tinggi pas, namun berat badan yang kurang karena banyak energinya dipakai buat bermain,” jelasnya.
Ia berharap semua pihak harus lebih memperhatikan lebih dini terhadap perkembangan anak, khususnya di Kecamatan Sungai Kunjang.
“Semoga nantinya mendapat perhatian yang lebih baik lagi sehingga angka penurunan stunting cepat tercapai,” pungkasnya. (advertorial)