Hendra menegaskan, kalau posko induk tersebut akan terus berjalan selama 24 jam penuh. Sedangkan imbauan yang kerap dilakukan akan terus dijalankan, walaupun saat Ramadhan.
Disinggung upaya pencegahan itu nantinya bisa kecolongan saat penutupan dua poslap ini, Hendra mengaku kalau pihaknya telah menyiapkan siasat lain.
Yakni dengan meminta bantuan dari Bhabinkamtibmas dan Babinsa di setiap kelurahan se-Kota Tepian. Hal itu dinilai karena Babinsa dan Bhabinkamtibmas lebih mengetahui keluar masuknya warga di ruang kerjanya. Walaupun setiap Kelurahan hanya dibekali satu personel saja.
"Kami akan memberdayakan Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Dari laporan mereka baru posko induk yang akan menindaklanjuti," terangnya.
Mengulik data operasi poslap selama tiga minggu beroperasi, mulai 3-22 April 2020, BPBD Kota Samarinda mencatat ada sekitar 7.045 orang yang ingin masuk ke Kota Tepian. 201 di antaranya memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat celcius.
"Untuk yang suhu tubuhnya mencapai 38 derajat celcius. Kami data, dan meminta untuk karantina mandiri setibanya di tempat tujuan," imbuh Hendra.