Misalnya, pembuatan disinfektan, hand sanitizer, hingga penyediaan makanan untuk warga sebagai upaya tanggap Covid-19.
Namun, mengingat kondisi dan fasilitas yang ada, BLK Samarinda akhirnya memilih 3 produk untuk masuk dalam pelatihan, yakni baju hazmat, wastafel dan pembuatan masker.
“Ya, kami pilih itu, karena dari sisi fasilitas dan SDM, kami bisa lakukan untuk produk-produk itu,” ujarnya.
Andri Susila dan Arman pun berharap apa yang dilakukan BLK Samarinda bisa menjadi upaya berkelanjutan dalam penyebaran Covid-19 di Samarinda, hingga Kaltim.
“Ya, kita lakukan dari yang kecil sebagai upaya pencegahan Covid-19,” katanya. (tim redaksi Diksi)