DIKSI.CO, SAMARINDA – Saat melepas kontingen atlet Samarinda, Wali Kota Andi Harun juga turut menyinggung peraturan dalam pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Kalimantan Timur (Kaltim) di Kabupaten Berau harus dievaluasi oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan para panitia pelaksana.
“Dari pantauan saya ada peraturan (di Porprov VII Kaltim) kalau setiap protes yang dilakukan itu bayar Rp 10 juta. Itu aneh, bagaimana mungkin sebuah event yang mana didalamnya atlet memperjuangkan haknya, pelatih membela atletnya tapi harus memberikan garansi 10 juta saat melayangkan protes,” tegas Andi Harun saat melepas kontingen atlet Samarinda pada Senin (21/11/2022).
Lanjut dijelaskannya, bahwa peraturan protes saat pertandingan berlangsung adalah hal yang tidak masuk akal.
Jangankan membayar uang protes, kata Andi Harun, untuk memberangkatkan seluruh kontingen yang berjumlah ribuan orang saja sudah cukup menyulitkan.
Khususnya pada kondisi saat ini, yang mana ekonomi baru hendak dipulihkan pasca lebih dua tahun gempuran wabah pandemi Covid-19.