Ia memahami, saat ini kondisi Kota Bontang masih waspada sejak adanya wabah pandemi Covid-19. Penutupan jalan yang menjadi kebijakan pemerintah kota pun didukung oleh Doni. Tentu untuk mempercepat pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19.
"Kadang kesel juga, harusnya kan paham kondisi sekarang," tuturnya.
Simpang 4 bukit kusnodo tersebut memang menjadi jalur alternatif lain yang biasa dilewati oleh kendaraan perusahaan dan masyarakat yang hendak pergi baik dari arah Bontang menuju Kutim, maupun sebaliknya.
Selain jalur itu, sebenarnya ada jalan yang bisa dilewati, yakni melewati jalur utama. Namun, jalur tersebut dinilai jauh karena warga harus memutar jauh ke arah kota. Sementara rumah ataupun tempat kerja mereka tidak jauh dari simpang tersebut.
"Itu penghadangnya (water barrier) banyak yang bocor, dibocorin terus buang airnya, makanya bisa digeser," ucap Doni sambil menunjuk ke arah jalan.
Ditambahkan Doni, sejak 4 hari lalu petugas sebenarnya sudah memasang tambahan pagar kawat di jalur itu. Namun tetap saja warga yang mau lewat masih menerobos.
"Apalagi sore, pokoknya jam kerja kadang jam 4 sampai sebelum magrib. Yang dari Teluk Pandan, Sangatta, itu lewat sini semua mau ke Bontang," imbuhnya.